Masalah Qunut dalam Salat Shubuh
Setiap orang yg mendirikan salat disunatkan membaca doa qunut setelah i’tidal dlm rakaat kedua dari salat fardu shubuh. Hal itu didasarkan kpd hadis yg diriwayatkan oleh Imam Muslim dlm Sahih-nya [452]. Dari Muhammad bin Sirin, dia berkata, “Aku bertanya kpd Anas bin Malik r.hu., ‘Apakah Rasulullah Saw berqunut pd salat Shubuh?’ Dia menjawab, ‘Ya, sesaat setelah ruku’.”
Diriwayatkan dari Sayyidina Anas bin Malik r.hu, “Rasulullah saw. terus-menerus berqunut dlm salat fajar (shubuh) sampai berpisah dengan dunia.” [453].
(bersambung)
___
[452] Lihat kitab Sahih Muslim (I: 468 no. 298)
[453] HR Imam Ahmad rah. (III: 162); al-Daruquthny (II: 39); Imam Baihaqy (II: 201) dan lain2 dg isnad sahih. Hadis tersebut juga disahihkan oleh Imam Nawawi dlm al-Majmu’ Syarh Muhadzdzab-nya (III: 504). Dia berkata “Hadis tersebut sahih dan diriwayatkan oleh sejumlah hafizh -penghafal hadis- dan mereka mensahihkannya. Diantara yg mengesahkannya adl al-Hafizh Abu Abdillah Muhammad bin Ali al-Balkhy, al-Hakim Abu Abdillah dlm beberapa judul kitabnya, dan Imam Baihaqy. Hadis itu diriwayatkan juga oleh al-Daruquthny dari beberapa jalan (sanad) dg isnad2 sahih.”
Menurut pengarang, hadis ini dhaif karena ada Abu Ja’far ar-Razy dan Isa bin Mahan (Haman?) dlm isnadnya. Abu Ja’far itu dhaif dlm meriwayatkan (hadis) dari Mughirah saja, sebagaimana dikatakan oleh para imam ahli hadis yg menganggap bhw Abu Ja’far itu tsiqah (dpt dipercaya). Mereka yg men-tsiqah-kannya spt Yahya bin Muin dan Ali bin al-Madiny. Hadis ini diriwayatkan oleh Abu Ja’far dari Mughirah. Tetapi dia meriwayatkannya dari ar-Rabi’ bin Anas, sehingga -disini- hadisnya sahih. Berkenaan dg masalah tsb, saya telah membuat karangan yg diberi judul al-Qaul al-Mabtut fi Shihhati Hadits Shalat Ash-Shubh bi al-Qunut.
0 komentar:
Posting Komentar